Wednesday, August 16, 2006

UMNO TAMAN PAROI JAYA MENGUCAPKAN SELAMAT MENYAMBUT KEMERDEKAAN KE 49

LANGGAR TETAP LANGGAR







SUKAN RAKYAT CAWANGAN TAMAN PAROI JAYA
BULAT ANAK BUAH MENJADIKAN BUAPAK.BULAT BUAPAK MENJADIKAN LEMBAGA.BULAT LEMBAGA MENJADIKAN UNDANG.BULAT UNDANG MENJADIKAN RAJA.
Umno Taman Paroi Jaya akan mengadakan Karnival Sukan Bersama Rakyat dan Pemimpin yang diadakan di stadium Tuanku Abd Rahman,antara permainan yang akan dipertandingkan congkak olimpik, batu seremban batu bertangkup, tarik upih ferrari, galah panjang surgey bubka dan macam macam lagi ada. Antara aktiviti lain yang akan diadakan karaoke tak sedap,konsert muhibah dan lain.Juga tak dilupakan aktivit berbentuk akademik dengan penglibatan Kemas dan juga institusi pengajian tinggi.dengan itu seluruh warga Paroi Jaya adalah dialu-alukan dan penglibatan semua amat dihargai.









Disebelah kanan sekali(berdiri) ialah rakan karib saudara Affendy




Gambar gambar pilihan
JEJAKA SEPI
UMNO PAROI JAYA TERUS MAJU


Semoga diruangan ini kita dapat berkongsi pendapat dan idea untuk sama sama kita memajukan UMNO dan juga diri kita sila klik comment dibawah untuk sebarang cadangan dan pandangan panas panas.Buat Warga Paroi Jaya atau sesiapa sahaja yang mempunyai pandangan atau idea yang ingin dikongsi atau berminat ingin menjadi ahli UMNO jangan malu jangan segan sertailah Umno Paroi Jaya untuk kita sama-sama menyumbang idea dan pendapat.


UMNO CAWANGAN TAMAN PAROI JAYA
WANITA UMNO PEMUDA UMNO
PUTERI UMNO
PUTERA UMNO(akan ditubuhkan)
THE PAST IS GONE AND THE FUTURE IS YET TO COME


Solve many problem create many more
ADAT PERPATIH ANGKAT MARTABAT WANITA
Apakah Dajjal Itu Berasal Dari Bani Adam ? Siapakah Ya'juj Dan Ma'jujAPAKAH DAJJAL ITU BERASAL DARI BANI ADAM ? Syaikh Muhammad bin Shalih Al-UtsaiminPertanyaan.Apakah Dajjal itu berasal dari anak cucu Adam ?JawabanDajjal memang berasal dari anak cucu Adam (manusia). Namun ada sebagian ulama yang mengatakan bahwa ia adalah syetan. Sebagia ulama lagi menyatakan bahwa ayahnya menusia dan ibunya jin. Pendpat-pendapat ini tidak benar. Yang jelas bahwa Dajjal adalah anak keturunan Adam dan dia butuh makan, minum dan lain-lain. Oleh karena itu Nabi Isa membunuhnya secara wajar sebagaimana membunuh manusia biasa.YAJUJ DAN MA’JUJPertanyaanSyaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin ditanya : Siapakah Ya’juj dan ma’juj itu ?Jawaban.Ya’juj dan ma’jujadalah dua umat dari Bani Adam yang telah ada sekarang. Allah Taala berfirman.Artinya : Hingga apabila dia telah sampai di antara dua buah gunung, dia mendapati di hadapan kedua bukit itu suatu kaum yang hampir tidak mengerti pembicaraan. Mereka berkata : Hai Dzulqarnain, sesungguhnya Yaâjuj dan Maâjuj itu orang-orang yang membuat kerusakan di muka bumi, maka dapatkah kami memberikan sesuatu pembayaran kepadamu, supaya kamu membuat dinding antara kami dan mereka . Dzulqarnain berkata : Apa yang telah dikuasakan oleh Rabb-ku kepadaku terhadapnya adalah lebih baik, maka tolonglah aku dengan kekuatan (manusia dan alat-alat), agar aku membuatkan dinding antara kamu dan mereka, berilah aku potongan-potongan besi. Hingga apabila besi itu telah sama rata dengan kedua (puncak) gunung itu, berkatalah Dzulqarnain : Tiuplah (api itu). Hingga apabila besi itu sudah mejadi (merah seperti) api, diapun berkata : Berilah aku tembaga (yang mendidih) agar kutuangkan ke atas besi panas itu. Maka mereka tidak bisa mendakinya dan mereka tidak bisa (pula) melobanginya. Dzulqarnain berkata : Ini (dinding) adalah rahmat dari Rabbku, maka apabila sudah datang janji Rabb-ku. Dia akan menjadikannya hancur luluh ; dan janji Rabb-ku itu adalah benar [Al-Kahfi : 93-98]Nabi Shallallahu alaihi wa sallam telah bersabda : Allah Taâala akan berfirman pada hari kiamat, Hai Adam ! bangkitlah dan keluarlah seperti kobaran api dari anak cucumu sampai akhirnya Nabi bersabda, Berilah kabar gembira, sesungguhnya satu orang dari kalian dan dari Yaâjuj dan Maâjuj seribu. Keluarnya Yaâjuj dan Maâjuj termasuk tanda kiamat yang telah diketahui cirri-cirinya sejak zaman Nabi.Dalam hadits Ummu Habibah Radhiyallahuanha disebutkan bahwa Rasulullah pada suatu hari yang menegangkan keluar dari rumah dengan wajah memerah seraya berkata : Laa ilaaha illallah! Celaka bagi orang Arab dari kejahatan telah dekatnya waktu terbukanya benteng Ya’juj dan ma’juj seperti ini. Sambil beliau mengepal ibu jarinya dengan jari-jarinya yang lain.
UNTUK DIRENUNGKAN
Utk Renungan Bersama. Mungkin kita terlupa dgn artikel ini. Detik-detik Rasulullah SAW Menghadapi Sakaratul Maut. Ada sebuah kisah tentang cinta yang sebenar-benar cinta yang dicontohkan Allah melalui kehidupan Rasul-Nya. Pagi itu, walaupun langit telah mulai menguning, burung-burung gurun enggan mengepakkan sayap. Pagi itu, Rasulullah dengan suara terbatas memberikan kutbah, "Wahai umatku, kita semua ada dalam kekuasaan Allah dan cinta kasih-Nya. Maka taati dan bertakwalah kepada-Nya. Ku wariskan dua perkara pada kalian, Al-Qur'an dan sunnahku. Barang siapa mencintai sunnahku, bererti mencintai aku dan kelak orang-orang yang mencintaiku, akan masuk syurga bersama-sama aku." Khutbah singkat itu diakhiri dengan pandangan mata Rasulullah yang tenang dan penuh minat menatap sahabatnya satu persatu. Abu Bakar menatap mata itu dengan berkaca-kaca, Umar adanya naik turun menahan nafas dan tangisnya. Usman menghela nafas panjang dan Ali menundukkan kepalanya dalam-dalam. Isyarat itu telah datang, saatnya sudah tiba. "Rasulullah akan meninggalkan kita semua," keluh hati semua sahabat kala itu. Manusia tercinta itu, hampir selesai menunaikan tugasnya di dunia. Tanda-tanda itu semakin kuat, tatkala Ali dan Fadhal dengan cergas menangkap Rasulullah yang berkeadaan lemah dan goyah ketika turun dari mimbar. Disaat itu, kalau mampu, seluruh sahabat yang hadir di sana pasti akan menahan detik-detik berlalu. Matahari kian tinggi, tapi pintu rumah Rasulullah masih tertutup. Sedang di dalamnya, Rasulullah sedang terbaring lemah dengan keningnya yang berkeringat dan membasahi pelepah kurma yang menjadi alas tidurnya. Tiba-tiba dari luar pintu terdengar seorang yang berseru mengucapkan salam. "Bolehkah saya masuk?" tanyanya. Tapi Fatimah tidak mengizinkannya masuk, "Maafkanlah, ayahku sedang demam," kata Fatimah yang membalikkan badan dan menutup pintu. Kemudian ia kembali menemani ayahnya yang ternyata sudah membuka mata dan bertanya pada Fatimah, "Siapakah itu wahai anakku?" "Tak tahulah ayahku, orang sepertinya baru sekali ini aku melihatnya," tutur Fatimah lembut. Lalu, Rasulullah menatap puterinya itu dengan pandangan yang menggetarkan. Seolah-olah bahagian demi bahagian wajah anaknya itu hendak dikenang. "Ketahuilah, dialah yang menghapuskan kenikmatan sementara, dialah yang memisahkan pertemuan di dunia. Dialah malakul maut," kata Rasulullah, Fatimah pun menahan ledakkan tangisnya. Malaikat maut datang menghampiri, tapi Rasulullah menanyakan kenapa Jibril tidak ikut sama menyertainya. Kemudian dipanggilah Jibril yang sebelumnya sudah bersiap di atas langit dunia menyambut ruh kekasih Allah dan penghulu dunia ini. "Jibril, jelaskan apa hakku nanti di hadapan Allah?" Tanya Rasululllah dengan suara yang amat lemah. "Pintu-pintu langit telah terbuka, para malaikat telah menanti ruhmu. Semua syurga terbuka lebar menanti kedatanganmu," kata Jibril. Tapi itu ternyata tidak membuatkan Rasulullah lega, matanya masih penuh kecemasan. "Engkau tidak senang mendengar khabar ini?" Tanya Jibril lagi. "Khabarkan kepadaku bagaimana nasib umatku kelak?" "Jangan khawatir, wahai Rasul Allah, aku pernah mendengar Allah berfirman kepadaku: 'Ku haramkan syurga bagi siapa saja, kecuali umat Muhammad telah berada di dalamnya," kata Jibril. Detik-detik semakin dekat, saatnya Izrail melakukan tugas. Perlahan ruh Rasulullah ditarik. Nampak seluruh tubuh Rasulullah bersimbah peluh, urat-urat lehernya menegang. "Jibril, betapa sakit sakaratul maut ini." Perlahan Rasulullah mengaduh. Fatimah terpejam, Ali yang disampingnya menunduk semakin dalam dan Jibril memalingkan muka. "Jijikkah kau melihatku, hingga kau palingkan wajahmu Jibril?" Tanya Rasulullah pada Malaikat pengantar wahyu itu. "Siapakah yang sanggup, melihat kekasih Allah direnggut ajal," kata Jibril. Sebentar kemudian terdengar Rasulullah memekik, kerana sakit yang tidak tertahankan lagi. "Ya Allah, dahsyat nian maut ini, timpakan saja semua siksa maut ini kepadaku, jangan pada umatku. "Badan Rasulullah mulai dingin, kaki dan dadanya sudah tidak bergerak lagi. Bibirnya bergetar seakan hendak membisikkan sesuatu, Ali segera mendekatkan telinganya "Uushiikum bis shalati, wa maa malakat aimanuku", peliharalah shalat dan peliharalah orang-orang lemah di antaramu." Di luar pintu tangis mulai terdengar bersahutan, sahabat saling berpelukan. Fatimah menutupkan tangan di wajahnya, dan Ali kembali mendekatkan telinganya ke bibir Rasulullah yang mulai kebiruan."Ummatii, ummatii, ummatiii?" - "Umatku, umatku, umatku" Dan berakhirlah hidup manusia mulia yang memberi sinaran itu. Kini, mampukah kita mencintai sepertinya? Allahumma sholli 'ala Muhammad wa baarik wa salim 'alaihi. Betapa cintanya Rasulullah kepada kita.

This page is powered by Blogger. Isn't yours?